Sunday, June 7, 2015

SYSTEM HIDROLIK ALAT BERAT BAGIAN II

c. Flow reducing Valve
Flow reducing valve atau flow check valve berfungsi untuk mengurangi jumlah oli yang akan menuju aktuator, agar gerakan aktuator lambat, sesuai dengan load/bebannya.
Dengan lambatnya gerak aktuator tersebut maka operator akan mudah memposisikan attachment sesuai dengan yang dikehendaki.
d. Flow Divider
Flow divider berfungsi untuk membagi aliran oli dari satu pompa menjadi dua aliran dimana salah satu alirannya konstan.

e. Demand Valve
Fungsinya adalah untuk menjaga agar aliran oli yang menuju ke sistem steering selalu konstan
f. Quick Drop Valve
1. Valve body
2. Spring
3. Spool
4. Check valve
5. Collar

Fungsi quick drop valve adalah untuk mempercepat penurunan beban sewaktu control valve posisi lower drop dimana oli dari gigi cylinder head disalurkan kesisi cylinder bottom.

3. Katup pengontrolan arah aliran (Directional Control Valve)
Fungsi katup pengontrol arah aliran adalah untuk mengontrol arah dari gerakan silinder hidrolik atau motor hidrolik dengan merubah arah aliran oli atau memutuskan aliran oli.
Aplikasi katup pengontrol arah aliran (Directional Control Valve)


Katup pengontrol arah aliran diklasifikasikan dalam 3 (tiga) macam pada sirkuit yaitu :
1. Series Valve circuit
Series valve circuit pada umumnya dipakai two post life car, bulldozer dan power shovel.
2. Tandem valve circuit
Tandem valve circuit pada umumnya dipakai untuk dozer shovel, playloader dan fork lift truck
3. Paralel Valve Circuit
Paralel valve circuit pada umunya dipakai untuk fork lift, two post lift
4. Actuator
Fungsi aktuator ialah untuk menggerakan perlengkapan kerja (attachhment), prinsip kerjanya adalah merubah tenaga hidrolik menjadi tenaga mekanik baik dalam bentuk reciprocating maupun rotary
Pada sistem hidrolik, aktuator ada 2 (dua) tipe yaitu :

1. Hydraulic cylinder
Hydraulic cylinder dibagi dalam 2 (dua) jenis yaitu
a. Single acting
Hydraulic cylinder dengan jenis single acting ini umumnya dipergunakan pada dongkrak, pengungkit, dan posh lift car
b. Double Acting
Hydraulic cylinder dengan jenis ini umunya dipergunakan pada unit-unit alat berat dan two post lift car.
5. Hydraulic Motor
Hydraulic motor adalah bentuk lain actuator, kalau cylinder menghasilkan gerakan bolak-balik, maka hydraulic motor menghasilkan putaran (rpm), bekerjanya hydraulic motor adalah berlawanan dengan pompa.
  • Pompa adalah menghisap zat cair dan mendorong keluar, jadi merubah tenaga mekanis (putaran) menjadi tenaga hidrolis.
  • Motor adalah dimasuki zat cair yang bertekanan dan keluar pada posisi outlet, merubah tenaga hidrolis menjadi tenaga mekanik atau putaran.
  • Pompa dapat juga dipakai sebagai motor, tetapi tidak boleh digunakan tanpa perubahan semua faktor yang berhubungan dengan motor, kalau hal ini dilakukan maka akan terjadi keausan yang parah pada shaft dan bearing.
  • Besarnya kecepatan dan torque output shaft motor bergantung pada displacement motor, yaitu volume output setiap putaranya, semakin besar volume output perputarannya torque outputnya semakin besar pula.
    Seperti halnya pompa, motor dirancang dalam dua jenis displacement (pemindahan oli) yaitu :
    1.      Field displacement yaitu motor constan sedangkan kecepatan dapat dirubahrubah dengan variasi aliran masuknya (input flow). Pompa ini dipakai terutama untuk menghasilkan putaran.

    Variable displacement motor yaitu motor yang baik putaran maupun torquenya dapat diubah-ubah (bervariasi), aliran input (input flow) dan tekanannya bias konstan saja, 1.      sedangkan kecepatan dan torquenya dapat dirubah-rubah dengan menggerakan mekanisme yang akan merubah displacement motornya.

    Berdasarkan Strukturnya, hydrolik motor dibedakan dalam 4 (empat) jenis yaitu :
    1. Gear motors (menggunakan roda gigi)
    2. Vane motors (menggunakan sirip-sirip)
    3. Piston motors (menggunakan piston)
    4. Orbit motors (circle ratation motor).
  • 6. Power Steering
    Sistem power steering memiliki sebuah boster hidrolik dibagian tengah mekanisme kemudi agar kemudi menjadi lebih ringan, dalam keadaan normal beratnya putaran roda kemudi adalah 2 – 4 kg.
    Sistem power steering direncanakan untuk mengurangi usaha pengemudian bila kendaraan bergerak pada putaran rendah, dan menyesuaikannya pada tingkat tertentu bila kendaraan bergerak, mulai kecepatan medium sampai kecepatan tinggi.
    Tipe Power Steering
  • 1. Tipe Integral
    Sesuai dengan namanya(integral), control valve dan power piston terletak di dalam gear box, sedangkan tipe gear yang dipakai ialah recirculating ball.
  • Bagian utama dari mekanisme sistem power steering tipe integral terdiri dari tangki reservoir ( terisi dengan fluida), vane pump yang membangkitkan tenaga hidrolik, gear box yang berisi control valve, power piston dan steering gear, pipa-pipa yang mengalirkan fluida, dan selang-selang flexible.

    2. Tipe Rack and Pinion
  • Power steering tipe ini control valvenya termasuk didalam gear housing dan power piston terpisah didalam power cylinder. Tipe rack and pinion hampir sama dengan mekanisme tipe integral.

    3. Vane Pump
  • Vane pump membangkitkan tekanan hidrolik yang pada bagian atas pompa terdapat reservoir yang selalu terisi dengan fluida khusus dan permukaan fluida harus selalu diperiksa secara teratur. Untuk tujuan tersebut, bila seseorang memeriksa tinggi permukaan fluida, pengecekan kondisi fluida perlu dilakukan termasuk temperatur fluida, adanya gelembung atau fluida menjadi keruh.
    Volume fluida power steering tidak berubah, kecuali jika terdapat kebocoran.

    7. Rem Hidrolik
    Rem hidrolik lebih respon dan lebih cepat dibandingkan dengan tipe konvensional mekanik dan juga konstruksinya lebih sederhana.
    Prinsip kerja sistem rem hidrolik adalah sebagai berikut :
    Rem hidrolik menekan rem dan menyalurkan tenaga rem, dan mekanisme rem akan
    menimbulkan daya pengereman
  • Master Silinder
    Master silinder mengubah gerak pedal rem ke dalam tekanan hidrolik, master silinder terdiri dari reservoir tank, yang berisi minyak rem, demikian juga piston dan silinder, yang membangkitkan tekanan hidrolik
    Ada dua tipe master silinder yaitu :
    1. Tipe tunggal
    a. Tipe plunger
  • b. type konvensional
  • c. type portless
  • 2. Tipe Ganda
    Pada master silinder tandem, sistem hidroliknya dipisahkan menjadi dua , masing-masing untuk roda depan dan belakang, dengan demikian salah satu sistem tidak bekerja, maka sistem lainnya akan tetap berfungsi dengan baik.
  • 8. Menginstalasikan Sirkuit Hidrolik
  • Seperti halnya dalam menggambar diagram sirkuit hidrolik, menginstalasikan atau merakit sirkuit hidrolik juga berurutan seperti merancang diagram.
    Urutan menginstalasikan sirkuit hidrolik sebagai berikut :
    1)      Membaca dan memahami diagram sirkit hidrolik. Komponen-komponen dipilih dan disiapkan sesuai dengan grafik simbol
    2)      Memasang penggerak hidrolik (aktuator) ditempat yang telah ditetapkan dandisesuaikan dengan keperluan. Posisi aktuator juga ditetapkan misalnya mendatar atau tegak atau miring dsb. Pengikatan aktuator harus diperiksa apakah sudah cukup kuat.
    3)      Memasang unit-unit pengatur yang telah dipilih sesuai dengan keperluan, baik jenisnya maupun jumlahnya. Posisi setiap unit pengatur pun harus diatur,disesuaikan dengan posisi aktuator dan posisi unit tenaga, pengikatan unit-unit pengatur pada tempatnya perlu diperiksa, apakah sudah cukup kuat.
    4)      Memasang unit tenaga.
    Unit tenaga dan kelengkapannya dipasang dan ditempatkan seefisien mungkin. Jarak antara unit tenaga dan penggerak yang terlalu jauh akan mempengaruhi transfer daya dan juga akan banyak kerugian gaya karena gesekan.
    5)      Menginstalasikan konduktor.
    Konduktor dan konektor yang telah dipilih dipasang sesuai dengan ketentuan.
    6)      Memeriksa kembali semua instalasi dengan tangan, apakah pemasangan dan pengikatan sudah pas dan cukup kuat.
    7)      Uji coba (uji jalan) dengan menghidupkan dan menjalankan sirkuit dan amatilah apakah jalannya sistem sudah sesuai dengan ketentuan.
    8)      Bila semua sudah berjalan dengan baik berarti sirkuit hidrolik telah siap untuk difungsikan.

No comments:

Post a Comment