Sunday, May 31, 2015

PERENCANAAN DAN SISTEM PENGENDALIAN DALAM MANAGEMENT PERAWATAN DAN PERBAIKAN MESIN INDUSTRI

Analisis Kritis
Analisi hasil departemen pemeliharaan memberikan kepada manajemen kepada manajemen tentang informasi yang diperlukan untuk mengendalikan perbandingan pekerjaan pemeliharaan murni terhadap pekerjaan proyek dan aktifitas non-pemelihraan yang lain.
Dengan analisis kritis ini seseorang dapat membuat rancangan yang terbaik untuk menangani masalah yang timbul. Suatu pilihan diantara hal-hal berikut ini dapat dijelaskan:
  1. Penarikan suatu mesin dari pemakaian dan membuangnya karena telah betul-betul didak dapat dipakai lagi.
  2. Penarikan mesin tersebut untuk dilakukan overhoul agar dapat di kembalikan ke kondisi awal.
  3. Hal yang ditambahkan dalam usaha perancangan pengurangan (designing-out) pemeliharaan.
  4. Perancangan pengurangan ini dapat juga diterapkan pada mesin baru, bila kerusakan-kerusakan yang terjadi merupakan yang pertama-tam ditemui dalam analisi prediktif.

Perancangan Pengurangan Pemeliharaan (Designing-out maitenance).
Analisis kritis terhadapa hasil pemeliharaan bertujuan untuk memberitahu manajemen tentang cara perawatan yang tidak ekonomis dan menunjukkan sebab-sebab sebenarnya dari biaya pemeliharaan yang tinggi.
Dalam Kosepnya manajer pemiliharaan tidak hanya cukup bertanggung jawab terhadap keberlangsung pemeliharaan mesin tetapi juga ahli dan mempunyai inisiatif dan kecerdasan yang cukup untuk membuat rancangan untuk mengatasi kerusakan yang terjadi di dalam pabrik.

Inspeksi
Inspeksi berasal dari kata inggris inspection yang memeriksa.
Arti inspeksi yang sempit adalah pemeriksaan suatu objek teknik saja. Tapi bila ditinjau lagi maka inspeksi itu mencakup semua aspek kegiatan manusia untuk menghasilkan produksi, terlebih lagi bila orang lain memberikan imbalan. Oleh sebab itu ini akan terkait dengan mutu yang diproduksi.
Adalah sebagai suatu kondisi produk atau jasa yang dapat memenuhi persyaratan yang berlaku atas produk untuk kepuasan masyarakat pengguna.
Untuk itu standar adalah suatu syarat minimum yang harus dipenuhi. Bila tidak akan terjadi perselisihan di lapangan.
Inpeksi ini merupakan paduan dari kegiatan-kegiatan baik yang bersifat operasional maupun managerial, yang terdiri dari kegiatan: review, survey, check, measurement, detection, examination, data collection, analyze, documentation, reporting, test, recording, dan auditing atau verification

Langkah-langkahnya:
Langkah pengendalian mutu (quality control (QC)) adalah semua langkah yang bersifat operasional dan sistematis mengacu pada referensi yang baku dan tertulis untuk mengendalikan mutu produk dan jasa agar memenuhi persyaratan yang telah ditentukan.
Langkah –langkah operasionalnya QC adalah
  1. Review dokumen : adalah dengan melihat dokumen yang ada serta melakukan analisis.
  2. Mengadakan survey lapangan: adalah dengan melihat kondisi dari peralatan yang ada utnuk dilihat keadaannya apakah layak atau masih dapat digunakan.
  3. Mengecek objek untuk mengetahui kondisinya: adalah kondisi dari perlatan itu dapat berjalan dengan baik dan benar.
  4. Mengadakan pengukuran-pengukuran: adalah mengecek bagian-bagian yang terdapat masalah seperti mengecek getaran dari mesin, suhu mesin atau suara dari mesin.
  5. Mengadakan deteksi atas objek: adalah memperkirakan daerah yang terjadi kerusakan.
  6. Temuan diteliti sedemikian untuk mempelajari sebab ketidak sesuaian.
  7. Temuan didokumentasikan
  8. Temuan di analisa dan dipelajari.
  9. Setelah dilaksanakan perbaikan dilakukan pengujian apa sudah baik, bila tidak direkomendasikan maka alat perlu diganti.
  10. Bila hasilnya baik, maka dicatat semua langkah perbaikannya.

Langkah-Langkah Penjaminan Mutu Quality Assurance (QA) adalah:
Semua langkah yang sifatnya manajerial yang terkoordinir dan sistematis untuk mengadakan audit atau verifikasi atas hasil kerja penjaminan kualitas (QC) yang dilakukan oleh pihak lain (third party inspection TPI).
Langkah-langkah QA adalah:
  1. Review dokumen suatu objek yang diinpeksi baik produk atau jasa.
  2. Mengadakan auditing atas hasil QC pihak pelaksana di lapangan.
  3. Pihak QA juga menyusun laporan yang ditanda tangani oleh Quality Auditor. Dan diserahkan ke pihak pemilik objek inspeksi.

Cakupan Inspeksi
  1. Cakupan inspeksi yang ditinjau dari pendekatan disiplin yang dominan.
  • Plant Inspection.                                
  • Boiler Inspection.                               
  • Welding Inspection.               
  • Rotating Equipment Inspection
  • Offsite Inspection.
  • Statutory Inspection.
  • Electrical Inspection.
  • Instrument Inspection.
  • Civil Inspection.
  • Workshop Inspection.
  •  Marine Inspection.
  • NDT Inspection.
  • Metal Laboratory.
  • Corrosion Engineer
  • Environment Specialist.
  • Safety Engineer.

  1. Cakupan inspeksi ditinjau dari pendekatan status peralatan/objek inspeksi.
New and Cold
adalah peralatan yang diinpeksi yang sudah siap pakai namun belum pernah di operasikan.
Filosofinya: untuk memastikan bahwa alat ini sesuai dengan standar. Adapun langkahnya adalah sebagai berikut:
      a. Mereview dokumen pendukung.
      b. Mengadakan visual inspeksi.
      c. Dengan mengacu pada shop drawing.
      d. Penelitian penyimpangan-penyimpangan.
      e. Lokasi penyimpangan-penyimpangan
      f.  Jika hasil NDT meragukan perlu diverifikasi oleh pihak inspeksi yang.
Corrded
Yang dimaksudkan dengan corroded adalah peralatan yang sedang atau telah pernah di operasikan. Inspeksi ini dititikberatkan pada peng-upgrande-an data hasil temuan.
Pada inspeksi ini dapat dipilih menjadi 2 kelompok kegiatan tergantung kondisi operasi saat inspeksi.

  1. Cakupan inspeksi ditinjau dari pendekatan jenis kelompok kerja.
·         Inspeksi saat alat dihentikan karena sesuai dengan Jadwal (schedulled shut down)
a.             Mereview dokumen pendukung peralatan.
b.            Mengadakan visual inspeksi diluar lingkungan peralatan.
c.             Bila peralatan dapat dibuka maka di buka untuk dilihat isi didalamnya.
d.            Setelah itu di inspeksi secara detail.
e.             Disusun laporan bila di temukan unsur-unsur yang mencurigai.
f.             Diadakan uji laboratorium.
g.            Disusun laporan pengujian laboratorium.
h.            Dibuat history record card dari peralatan.

·         Inspeksi pada waktu peralatan terpaksa dihentikan karena mengalami kerusakan (emergency shutdown)
a.             Inspektor secepatnya memnberikan instruksi untuk mengisolasi peralatan yang diperiksa.
b.            Inspektor secepatnya mengumpulkan seluruh dokumen pendukung peralatan yang rusak.
c.             Inspektor mengecek operation chart peralatan.
d.            Inspektor mengecek keadaan di luar peralatan dan lingkungnya.
e.             Mengecek peralatan bagian dalam.
f.             Saran diberikan untuk bagian yang diganti yang mengacu pada referensi yang ada.
g.            Bila ada pengelasan harus seuai dengan standar WPS dan oleh welder yang bersetifikat.
h.            Hasil perbaikan di buat dokumen.
i.              Seluruh langkah-langkah inspeksi dan penanggulangan di buat dalam laporan

Cakupan inspeksi ditinjau dari pendekatan jenis kelompok kerja

  1. Engineering Inspection
  2. Procurement Inspection.
  3. Construction Inspection
  4. Commissioning Inspection
  5. Start up Inspection
  6. Maintenance Inspection

No comments:

Post a Comment