Analisis Kritis
Analisi hasil departemen
pemeliharaan memberikan kepada manajemen kepada manajemen tentang informasi
yang diperlukan untuk mengendalikan perbandingan pekerjaan pemeliharaan murni
terhadap pekerjaan proyek dan aktifitas non-pemelihraan yang lain.
Dengan analisis kritis
ini seseorang dapat membuat rancangan yang terbaik untuk menangani masalah yang
timbul. Suatu pilihan diantara hal-hal berikut ini dapat dijelaskan:
- Penarikan suatu mesin dari pemakaian dan membuangnya karena telah
betul-betul didak dapat dipakai lagi.
- Penarikan mesin tersebut untuk dilakukan overhoul agar dapat di
kembalikan ke kondisi awal.
- Hal yang ditambahkan dalam usaha perancangan pengurangan (designing-out) pemeliharaan.
- Perancangan pengurangan ini dapat juga diterapkan pada mesin baru,
bila kerusakan-kerusakan yang terjadi merupakan yang pertama-tam ditemui
dalam analisi prediktif.
Perancangan Pengurangan Pemeliharaan
(Designing-out maitenance).
Analisis kritis terhadapa hasil pemeliharaan
bertujuan untuk memberitahu manajemen tentang cara perawatan yang tidak
ekonomis dan menunjukkan sebab-sebab sebenarnya dari biaya pemeliharaan yang
tinggi.
Dalam Kosepnya manajer pemiliharaan tidak hanya
cukup bertanggung jawab terhadap keberlangsung pemeliharaan mesin tetapi juga
ahli dan mempunyai inisiatif dan kecerdasan yang cukup untuk membuat rancangan
untuk mengatasi kerusakan yang terjadi di dalam pabrik.
Inspeksi
Inspeksi berasal dari kata inggris inspection yang
memeriksa.
Arti inspeksi yang sempit adalah pemeriksaan suatu
objek teknik saja. Tapi bila ditinjau lagi maka inspeksi itu mencakup semua aspek
kegiatan manusia untuk menghasilkan produksi, terlebih lagi bila orang lain
memberikan imbalan. Oleh sebab itu ini akan terkait dengan mutu yang
diproduksi.
Adalah sebagai suatu kondisi produk atau jasa yang
dapat memenuhi persyaratan yang berlaku atas produk untuk kepuasan masyarakat
pengguna.
Untuk itu standar adalah suatu syarat minimum yang
harus dipenuhi. Bila tidak akan terjadi perselisihan di lapangan.
Inpeksi ini
merupakan paduan dari kegiatan-kegiatan baik yang bersifat operasional maupun
managerial, yang terdiri dari kegiatan: review,
survey, check, measurement, detection, examination, data collection, analyze,
documentation, reporting, test, recording, dan auditing atau verification
Langkah-langkahnya:
Langkah
pengendalian mutu (quality control (QC)) adalah semua langkah yang
bersifat operasional dan sistematis mengacu pada referensi yang baku dan tertulis untuk
mengendalikan mutu produk dan jasa agar memenuhi persyaratan yang telah
ditentukan.
Langkah –langkah
operasionalnya QC adalah
- Review dokumen : adalah dengan melihat
dokumen yang ada serta melakukan analisis.
- Mengadakan survey lapangan: adalah dengan
melihat kondisi dari peralatan yang ada utnuk dilihat keadaannya apakah
layak atau masih dapat digunakan.
- Mengecek objek untuk mengetahui
kondisinya: adalah kondisi dari perlatan itu dapat berjalan dengan baik
dan benar.
- Mengadakan pengukuran-pengukuran: adalah
mengecek bagian-bagian yang terdapat masalah seperti mengecek getaran dari
mesin, suhu mesin atau suara dari mesin.
- Mengadakan deteksi atas objek: adalah
memperkirakan daerah yang terjadi kerusakan.
- Temuan diteliti sedemikian untuk
mempelajari sebab ketidak sesuaian.
- Temuan didokumentasikan
- Temuan di analisa dan dipelajari.
- Setelah dilaksanakan perbaikan dilakukan
pengujian apa sudah baik, bila tidak direkomendasikan maka alat perlu
diganti.
- Bila hasilnya baik, maka dicatat semua
langkah perbaikannya.
Langkah-Langkah
Penjaminan Mutu Quality Assurance (QA) adalah:
Semua langkah
yang sifatnya manajerial yang terkoordinir dan sistematis untuk mengadakan
audit atau verifikasi atas hasil kerja penjaminan kualitas (QC) yang dilakukan
oleh pihak lain (third party inspection
TPI).
Langkah-langkah
QA adalah:
- Review
dokumen suatu objek yang diinpeksi baik produk atau jasa.
- Mengadakan
auditing atas hasil QC pihak pelaksana di lapangan.
- Pihak QA
juga menyusun laporan yang ditanda tangani oleh Quality Auditor. Dan
diserahkan ke pihak pemilik objek inspeksi.
Cakupan Inspeksi
- Cakupan
inspeksi yang ditinjau dari pendekatan disiplin yang dominan.
- Plant Inspection.
- Boiler Inspection.
- Welding Inspection.
- Rotating Equipment Inspection
- Offsite Inspection.
- Statutory Inspection.
- Electrical Inspection.
- Instrument Inspection.
- Civil Inspection.
- Workshop Inspection.
- Marine
Inspection.
- NDT Inspection.
- Metal Laboratory.
- Corrosion Engineer
- Environment Specialist.
- Safety Engineer.
- Cakupan
inspeksi ditinjau dari pendekatan status peralatan/objek inspeksi.
New and Cold
adalah peralatan yang
diinpeksi yang sudah siap pakai namun belum pernah di operasikan.
Filosofinya: untuk memastikan
bahwa alat ini sesuai dengan standar. Adapun langkahnya adalah sebagai berikut:
a. Mereview dokumen pendukung.
b. Mengadakan visual inspeksi.
c. Dengan mengacu pada shop drawing.
d. Penelitian penyimpangan-penyimpangan.
e. Lokasi penyimpangan-penyimpangan
f. Jika hasil NDT
meragukan perlu diverifikasi oleh pihak inspeksi yang.
Corrded
Yang dimaksudkan dengan
corroded adalah peralatan yang sedang atau telah pernah di operasikan. Inspeksi
ini dititikberatkan pada peng-upgrande-an data hasil temuan.
Pada inspeksi ini dapat
dipilih menjadi 2 kelompok kegiatan tergantung kondisi operasi saat inspeksi.
- Cakupan
inspeksi ditinjau dari pendekatan jenis kelompok kerja.
·
Inspeksi saat alat dihentikan karena sesuai dengan
Jadwal (schedulled shut down)
a.
Mereview dokumen pendukung peralatan.
b.
Mengadakan
visual inspeksi diluar lingkungan peralatan.
c.
Bila
peralatan dapat dibuka maka di buka untuk dilihat isi didalamnya.
d.
Setelah
itu di inspeksi secara detail.
e.
Disusun
laporan bila di temukan unsur-unsur yang mencurigai.
f.
Diadakan uji laboratorium.
g.
Disusun laporan pengujian laboratorium.
h.
Dibuat history
record card dari peralatan.
·
Inspeksi pada waktu peralatan terpaksa dihentikan
karena mengalami kerusakan (emergency
shutdown)
a.
Inspektor
secepatnya memnberikan instruksi untuk mengisolasi peralatan yang diperiksa.
b.
Inspektor
secepatnya mengumpulkan seluruh dokumen pendukung peralatan yang rusak.
c.
Inspektor
mengecek operation chart peralatan.
d.
Inspektor
mengecek keadaan di luar peralatan dan lingkungnya.
e.
Mengecek peralatan bagian dalam.
f.
Saran
diberikan untuk bagian yang diganti yang mengacu pada referensi yang ada.
g.
Bila
ada pengelasan harus seuai dengan standar WPS dan oleh welder yang
bersetifikat.
h.
Hasil
perbaikan di buat dokumen.
i.
Seluruh
langkah-langkah inspeksi dan penanggulangan di buat dalam laporan
Cakupan inspeksi ditinjau dari pendekatan jenis
kelompok kerja
- Engineering
Inspection
- Procurement
Inspection.
- Construction
Inspection
- Commissioning
Inspection
- Start up
Inspection
- Maintenance
Inspection
No comments:
Post a Comment