Sistem Hidrolik adalah suatu sistem yang
memanfaatkan fluida cair sebagai energi untuk menggerakankan silinder, dimana
pada sistem ini nantinya media yang digunakan adalah olie hidrolik.
1.
Sirkuit Dasar Sistem Hidrolik
Komponen-komponen
yang harus ada dalam sirkuit dasar sistem hidrolik agar
dapat bekerja dengan sempurna adalah:- Tangki Hidrolik adalah sebagai tempat
penampung oli dari sistem, selain itu juga berfungsi sebagai pendingin oli
yang kembali.
- Pompa Hidrolik sebagai pemindah oli
dari tangki ke dalam sistem, dan bersama komponen lain menimbulkan tenaga
hidrolik.
- Control valve gunanya untuk
mengarahkan jalannya oli ke tempat yang diinginkan.
- Actuator (hidraulic cylinder) adalah
sebagai perubah dari tenaga hidrolik menjadi tenaga mekanik.
- Main Relief Valve gunanya untuk
membatasi tekanan maksimum yang diijinkan dalam hidrolik sistem, agar
sistem sendiri tidak rusak akibat over pressure.
Selain itu
juga diperlukan filter untuk menyaring kotoran-kotoran seperti gram gram agar
tidak ikut bersikulasi kembali disitem hidrolik.
a.
Open
Center System
Dalam sistem, bila control valve keadaan neutral,
maka aliran oli disuplai oleh pompa langsung dikembalikan ke tangki hidrolik
lagi.pada saat itu flownya maximum sedangkan pressurenya nol.
b. Close
Center System
Bila
control valve dalam keadaan neutral maka saluran dari pompa tertutup dengan demikian
maka tekanan antara pompa control valve akan naik samapai batas tertentu kemudian
pompa berhenti mensuplai oli ke sistem, jadi bila control valve neutral (tertutup
ditengah) maka pompa akan neutral (tidak mensuplai oli). Dalam hal ini bila
control valve neutral maka pompa akan mensuplai oli samapai tekanan naik pada
batas yang sudah ditentukan kemudian pressure tersebut dimanfaatkan atau
menghentikan sama sekali untuk menjaga agar tekanan kerja sistem konstan.
Pada
keadaan lain akan sama kejadiannya bila control valve digerakan dan piston bergerak
sampai akhir langkah piston hidrolik. Dengan demikian maka tekanan sistem akan
naik dan bila sudah mencapai batas yang sudah ditentukan maka suplai pompa dikurangi
atau dihentikan sama sekali untuk menjaga tekanan dalam sistem agar tetap pada
tekanan maksimum system.
2. Filter
Oli Hidrolik
Tugas oil
filter adalah menyaring kotoran yang terkandung dalam oli agar tidak ikut bersikulasi
kembali dalam sistem, dalam oil filter dipasang by pass valve yang gunanya untuk
memberikan jalan lain (safety) bila filter buntu/kotor.
Ada jenis
alat yang dilengkapi dengan indikator filter, bila by pass valve bekerja indikator
akan memberikan tanda, dan oil filter harus segera dibersihkan atau diganti dengan
yang baru.
3. Pompa
Hidrolik
Semua
pompa menimbulkan aliran (flow), prinsip operasinya disebut ”Displacement”, dimana
zat cair atau fluida diambil dan dipindahkan ketempatlain. Secara umum pompa mengubah
tenaga mechanical menjadi tenaga fluida hidrolik, sedangkan yang dimaksud Displacement
adalah volume zat cair yang dipindahkan tiap cycle (putaran) dari pompa.
Pada
dasarnya pompa hidrolik diklasifikasikan menjadi:
1. Non Positive Displacement
Yang
dimaksud dengan pompa non positive displacement ialah bila pompa mempunyai karakteristik
:
- Internal
leakage besar
- Perubahan tekanan mempunyai pengaruh yang
besar terhadap kapasitasnya.
2. Positive Displacement
Adalah
bila pompa tersebut mempunyai karakteristik sebagai berikut :
-
Internal
leakage kecil ( untuk mendapatkan ini dibuat Seal atau Presisi)
-
Perubahan
tekanan berpengaruh kecil terhadap kapasitasnya (dengan dibuatnya presisi/seal,
akan melawan kebocoran pada saat tekanan naik)
Jenis-jenis pompa positive displacement.
Secara
umum pompa hidrolik dibagi menjadi dua tipe :
1. Fixed
Displacement Pumps.
Artinya
setiap putaran pompa menghasilkan volume oli yang sama dan tidak dapat dirubah-rubah
2.
Variable Displacement Pumps
Artinya
volume yang dihasilkan setiap putaran pompa (cycle) divariasikan.
Gear
Pumps
Pompa roda
gigi (gear pump) banyak sekali dipergunakan pada sistem karena pompa ini sangat
sederhana dan ekonomis, pompa ini tergolong pompa fixed displacement.
Gear pump
digolongkan menjadi 2 (dua) yaitu :
- Internal
Gear Pump.
Konstruksi
internl gear pump atau trochoid pump.
- External
gear pumps
Secara
garis besar, external gear pump dapat dibagi dalam dua jenis :
- Fixed side plate type gear pumps.
Side plate pompa ini tidak dapat bergeser-geser,
konstruksinya ada yang jadi satu dengan housing, dan ada pula yang terpisah
tetapi diikat terhadap housingnya. Pompa ini mempunyai discharge pressure
antara 30 Kg/cm2 sampai dengan 125 kg/cm2
Side plate pompa tipe ini dapat bergeser semakin
menjepit gear bila tekanan naik, dengan demikian maka internal leakage
diperkecil sebab side clearance juga kecil, specitic discharge pressurenya
lebih besar dari 140 kg/cm2.
Pompa Piston (Piston
Pumps)
Pompa piston sering sekali dipakai pada system hidrolik
yang modern, dimana digunakan kecepatan tinggi (high speeds) dan tekanan tinggi (high pressure).
Pada dasarnya pompa piston dibagi dalam dua type
yaitu axial piston pumps dan radial piston pump.
Axial Piston
Pumps
Axial piston
pump artinya piston dipasang berbaris paralel ( in lines parallel ) dengan shaft
pompa (pumps axis).
Berdasarkan konstruksinya axial piston pump dibagi menjadi tiga yaitu :
1. In line axial piston pump variable displacement
pump.
Pada pompa tipe ini langkah piston dapat
berubah-ubah, karena swashplate dimana piston ditumpu, dapat bergerak sehingga
menentukan langkah piston, dengan demikian pompa ini dapat dikatagorikan pompa
positive variable displacement.
2. In line
axial piston pump – Fixed displacement
Pompa axial tipe ini kemiringan swash plate dibuat tetap (fixed)
sehingga langkah piston selalu tetap, dengan demikian konstruksi pompa lebih
sederhana, karena tidak dilengkapi servo
divice (alat yang mengatur sudut swash
plate).
Konstruksinya dibuat
sedemikian rupa dan sudutnya tetap, maka digolongkan ke dalam pompa fixed
displacement. Pompa Piston Radial
Pompa piston radial ini mudah dibuat dibandingkan
dari semua pompa-pompa lainnya, pompa ini bisa direncanakan tekanan tinggi,
volume yang besar, kecepatan tinggi dan variable
displacement.
Pompa piston radial dibuat dalam dua cara yaitu :
1. Pompa piston radial – rotating cam
Pompa tipe ini untuk mendapatkan langkah piston cam
yang diputar.
2. Radial
piston pump rotating piston type
Radial piston pumps rotating piston type adalah pompa
piston yang pistonnya diputar oleh drive
shaft, sedangkan camnya tetap (tidak berputar).
Vane Pump
Vane pump
digolongkan menjadi 2 yaitu :
1. Balanced Vane Pump
2. Unbalanced
Vane Pump
3. Katup Hidrolik
Pompa Hydraulik menghisap oli dari tangki kemudian
mensupply sistem, aliran yang dihasilkan oleh displacement pump tersebut
dinaikan tekanannya, diatur jumlah dan
arah alirannya untuk mengoperasikan perlengkapan kerja unit, pengaturan
ini semua yang melaksanakan adalah control
valve (katup pengontrol).
Berdasarkan fungsinya control valve diklasifikasikan menjadi 3 (tiga) kelompok yaitu :
1. Pressure
Control Valve (katup pengontrol tekanan)
Pressure
control valve adalah katup yang mengatur tekanan dalam sirkuit dengan mengembalikan
semua atau sebagian oli ke tangki apabila tekanan pada sirkuit mencapai setting
pressure.
Konstruksi dari pressure control valve ada 3 jenis
yaitu ;
a. Tipe Poppet
Konstruksinya terdiri dari valve, spring dan adjusting screw beserta sim/nut.
Prinsip
Kerjanya:
Pada gambar (a), katup posisi tertutup pada saat
tekanan rendah, karena tekanan tersebut tidak cukup untuk melawan gaya dari spring.
Pada gambar (b), saat tekanan naik, akan mampu
melawan gaya
spring dan katup terbuka, sehingga oli dalam sirkuit dapat keluar.
Pada gambar (c), naiknya tekanan akan membuka katup
sedemikian rupa sehingga oli dapat keluar lebih banyak sampai kenaikan tekanan
berhenti, tipe poppet ini biasanya digunakan untuk safety valve.
b. Tipe Piston
Cara kerjanya :
Pada Gambar (a) tekanan dalam sirkuit bekerja pada
ujung piston dan mendorong katup piston, apabila tekanannya rendah, katup tidak
terbuka karena tekanan tidak cukup melawan gaya spring.
Pada Gambar (b), bila tekanannya naik sehingga mampu
melawan gaya
spring piston akan mendorong katup piston yang selanjutnya akan membuka lubang
dan membuang oli ke tangki sampai kenaikan tekanan berhenti.
c. Tipe Pilot
Prinsip kerjanya :
Tipe katup ini sama dengan tipe popet dalam
membebaskan tekanan oli tetapi berbeda saat akhir pembebasan olinya dan mudah
dalam mengatur tekanan seperti mudahnya saat pembebasan oli.
Naiknya tekanan akan menyebabkan pilot valve terbuka
sehingga tekanan pada balance chamber
turun dan main valve bergerak ke kanan yang selanjutnya membuka saluran buang
yang lebih besar.
Ketiga tipe katup pengontrolan tekanan diatas (pressure control valve) umumnya dipakai
untuk relief dan safety valve.
2. Katup Pengontrol Aliran (Flow Control Valve)
Katup pengontrolan aliran adalah katup yang berfungsi
mengatur jumlah aliran oli yang akan masuk ke actuator.
Katup-katup yang dikatagorikan kedalam katup
pengontrol aliran antara lain :
a. Throttle
Valve
Fungsi throttle
valve adalah mengalirkan oli ke dua arah dimana arah aliran kembali dipersempit
sehingga kapasitas oli yang mengalir menjadi kecil.
Nama lain untuk make up valve ialah suction valve, intake valve, suction return valve,
vacum dan antivoid valve.
Katup ini berfungsi untuk mencegah kevacuman dalam
sirkuit hidrolik, biasanya terpasang antara control
valve dan actuator.
Spesifikasi Oli Pelumas CNC Molding Cutting Oil
ReplyDeleteJual Oli Hidrolik | Jual Oli Industri | Jual Oli Kompresor | Supplier Oli Industri
Petrofer adalah cairan logam yang dapat larut dalam air sehingga membentuk emulsi sangat stabil bila dicampur dengan air pada berbagai tingkat kekentalan. stabilitas emulsi tidak dipengaruhi oleh ion air keras dan oleh fakta bahwa minyak tidak berbusa kemudian membuat yang ideal tinggi dari petrofer memberikan pendinginan yang superior untuk berbagai proses pengerjaan logam.
Aplikasi
petrofer larut direkomendasikan untuk tugas ringan memotong kasar pada semua jenis logam non-ferrous dan logam besi kecuali magnesium. Akan bermanfaat dalam memotong, menggergaji, membuat lubang, penggilingan dan memperbaiki lubang. Ini sangat ideal untuk mesin tugas berat karena sifat pembasahan yang efektif dan penyejuk. Perbandingan pengenceran dengan air adalah rentang khas untuk mesin umum 01:10 dan 01:40 untuk mesin tugas berat.
Manfaat oli dan pelumas jenis ini antara lain:
Melindungi terhadap karat dan korosi
Tidak berbusa
Kesediaan pembasahan sempurna dan pendinginan
Menahan serangan bakteri yang dapat menyebabkan ketengikan
Penyimpanan
Untuk informasi lebih lanjut bisa menghubungi saya
Email tommy.transcal@gmail.com
Mobile :081310849918
Terima kasih